Mulai hari ini, Senin (6/4) telah memasuki masa tenang tanpa ada kampanye dari parpol. Masa tenang ini dimaksudkan untuk membiarkan rakyat/calon pemilih merenung untuk kembali memikirkan caleg mana yang akan dipilih, untuk masa 5 tahun ke depan. Pilih yang nasionalis kah, atau religius kah, atau "wong cilik" kah, semua akan terjawab pada hari Kamis 9 April besok.
Nah, masa kampanye terbuka sekitar 2 minggu ini. Sudah banyak atribut kampanye kayak baliho, poster, spanduk yang dipasang di jalan-jalan kota untuk mengenalkan parpol kepada masyarakat. Bayangkan, ada 38 parpol merangsek ke jalan-jalan kota memasang atribut-atribut yang bikin "ramai" suasana kota. Ada penduduk yang bilang jalan raya jadi warna-warni gara2 ada baliho. Tapi ada juga yang menggerutu gara2nya komplek perumahannya juga jadi sasaran pemasangan atribut. Memang banyak komentar yang mengiringi masa kampanye ini.
Kalo sudah berakhir terus siapa yang mau repot2 beresin atribut itu yah? Ternyata ada pasukan Satpol PP yang rela berpanas-panasan beresin baliho, spanduk, dll demi terciptanya masa tenang pemilu ini. Selama beberapa hari ini akan banyak atribut yang diturunkan paksa sama Satpol PP. N kayaknya gak ada parpol yang protes tuh. Hanya saja kok siapa yang masang, kok orang lain yang yang nurunin. Kayak mengotori tanpa tanggung jawab membersihkan. Dari sini udah kelihatan siapa yang mengotori paling banyak, dan berarti mereka nggak bakalan concern sama kebersihan lingkungan dan Global Warming.
Itulah serba-serbi pemilu yang baru aku perhatikan baru-baru ini. Oya, aku ntar nyoba memasang daftar janji-janji yang diobral sama calon presiden pas pemilu presiden nanti. Mudah2an bisa kekover semua deh. Heheheheheh........