"Pilihlah dengan akal sehat, tidak hanya dengan nurani"
Hmmm....Nasihat ini pertama kali aku baca pas baca Kedaulatan Rakyat, tapi tanggalnya lupa, yang bilangin juga lupa. Tapi kalo dipikir-pikir nasihat ini ada benarnya juga lho.
Belakangan ini banyak tokoh parpol yang mengimbau masyarakat untuk memilih caleg dengan hati nurani. Kalau memilih dengan nurani, pasti kita bakal milih caleg yang udah menghabiskan banyak duit untuk kampanye. Kenapa? Karena kita kasihan sama mereka, udah keluar banyak duit tapi nggak ada yang mau milih mereka. Akhirnya caleg-caleg itu cuma mewakili diri mereka yang udah keluar modal banyak untuk bisa mendapatkan kursi legislatif, bukannya mewakili rakyat yang sudah memilih mereka.
Tapi dengan ditambahnya kata "memilih dengan akal sehat", maka kita tidak hanya memilih dengan kasihan, tapi juga menilai visi misi mereka dengan teliti. Sebelum memilih ada baiknya juga mencermati apa saja yang caleg itu telah lakukan. Baik sebelum kampanye maupun selama kampanye. Mencermati visi misi mereka juga penting. Masalah apa yang akan mereka perjuangkan di legislatif nanti. Apakah hal itu memang penting dan bisa mensejahterakan rakyat, ataupun hanya masalah sepele yang tidak begitu diperlukan oleh rakyat. Bahkan yang lebih parah lagi, mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri.
Jadi, penting pula kita menggunakan akal sehat kita untuk memilih. Insya Allah kita memilih wakil rakyat yang amanah dan bersedia memperjuangkan undang-undang yang memihak pada rakyat, bukannya memperjuangkan elite politik dan investor saja.