Pemilihan Umum Legislatif sudah selesai, bahkan sudah diumumkan siapa saja yang bakal mendapat kursi dewan tersebut, yang aku bilang betul2 keramat. Kenapa, inilah sebab-sebabnya.
Memakan Korban...
Banyak gedung atau bangunan yang yang dibangun kemudian beberapa tukang bangunannya ada yang meninggal gara2 sesuatu yang berhubungan dengan proses pembangunan tersebut, akhirnya bangunan itu sering dikeramatkan bahkan sampai memicu tindakan syirik (termasuk di pendopo di SMAku dulu). Nah, kalo dilihat-lihat pileg sekarang pun tidak jauh juga memakan korban. Tidak hanya korban jiwa, tetapi juga harta benda dan kewarasan caleg2 tersebut. Tidak jarang kita temui caleg2 yang mati bunuh diri hanya karena kalah suara dan dililit hutang banyak. Begitu banyaknya harta benda yang dikeluarkan untuk rebutan kursi dewan sampai adu jotos pula. Akhirnya nggak sedikit yang masuk rumah sakit jiwa. Mungkinkah ini yang disebut demokrasi yang sehat. Bahkan pernah dikatakan bahwa hal ini disebutkan wajar. Aneh, kenapa hanya gara2 rebutan kursi dewan lalu ada korban jiwa malah dianggap wajar.
Buat Yang Menang...
Nah, yang menang ini malah berhura-hura, seakan itu adalah suatu akhir dari suatu perjuangan. Bukannya merenung apa yang akan dikerjakan untuk memenuhi janjinya malah senang-senang. Seakan-akan itu adalah buah kerja keras dia, kan itu juga gara-gara rakyat yang memilih dia.
Buat para caleg yang telah mendapatkan kursi dewan. Ingatlah, bahwa kemenangan ini bukan milik kalian, tapi milik rakyat Indonesia yang mengharapkan Indonesia kita ini lebih maju dan makmur. Kalian makan dari duit rakyat, makanya harus bisa dipertanggungjawabkan.
Labels:
Pemilu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)