Judulnya kedengeran puitis nggak sih? Tapi jangan negthink dulu, aku nggak mau bikin artikel romantis koq...

Jadi begini, suatu hari aku menjemput adikku di sekolahnya, adikku masih kelas 4 SD. Sambil menunggu adikku keluar dari kelasnya seperti biasa aku menunggu di depan gerbang sekolah. Nah, di sana aku nggak sengaja memperhatikan dua anak SD (kayaknya sih lagi nunggu jemputan ortunya...Kreatif juga nih anak) yang lagi bermain-main nggak jelas gitu deh. Yang aku dengar percakapan mereka seperti ini :

A : Tolong...Tolong...Aku diculik sama penyihir jahat... (sambil memperlihatkan tangannya yang kelihatannya terikat di pagar)
B : Tunggu aku Tuan Putri...Aku akan datang menolongmu...
A : Hati-hati kesatria...Ada jurang yang sangat dalam...(sambil menunjuk parit dekat pagar)
B : Hup!!!("Sang Kesatria" melompat dengan dramatis)
"Sang Kesatria" pun sibuk mengutak-atik tangan si A yang menempel pada pagar.

Nah, itu sih potongan adegan mereka dengan imajinasi mereka. Saat aku melihat mereka menganggap parit itu adalah "jurang" aku jadi ingat kalau aku juga menganggap parit tu jurang (bahkan aku bisa menciptakan jurang di atas jalan aspal hotmix...Hebat kan?).

So, memang bener apa yang dikata buku pertumbuhan anak, kalau pada usia sekitar 5-11 tahun begitu mereka masih memiliki imajinasi yang luar biasa, dan memang dari sinilah asal muasal cita-cita kita yang pertama. Kayaknya asik bener ya kalau kita masih punya imajinasi kayak mereka. Tapi seiring perkembangan otak, daya imajinasi kita semakin berkurang. Tapi masih banyak koq orang-orang yang imajinasinya hebat.

0 comments:

Post a Comment