Barusan saya mengikuti seminar sehari mengenai Media dan Peradaban. Semula saya berpikir mungkinkah seminar ini hanya membahas tentang perkembangan media jurnalisme dari tahun ke tahun. Ternyata dugaan saya salah. Seminar ini lebih membahas tentang bagaimana peran pers dalam membawa dunia dari biadab ke beradab. Dari yang semula statis menjadi dinamis.

Sebagai gambaran bagaimana pers pada masa ORBA begitu banyak pembredelan dan aksi pembungkaman pers yang menentang penguasa pada saat itu. Ini berarti pers memiliki kekuatan yang ditakuti oleh para penguasa.

Pers pun berperan sebagai pembentuk opini publik yang memiliki pengaruh yang luar biasa. Misalnya tokoh yang jujur pun bisa menjadi pembohong oleh media, dan juga segala fakta yang salah pun dapat menjadi benar oleh media.

Oleh karena itu pers memiliki kekuatan luar biasa yang tidak bisa disalahgunakan. Sebagai pembentuk opini publik hendaknya pers jaman sekarang mampu membawa realitas fakta demi publik maupun penguasa. Karena dalam suatu tatanan negara pers berada di tengah-tengah antara rakyat dan penguasa. Insan pers yang terbaik adalah insan pers yang netral dan mampu menghadirkan realitas tanpa dibumbui pandangan subyektif yang berlebih dari penulis berita tersebut.

(aldee)

0 comments:

Post a Comment