Hah, akhirnya kembali menulis blog. Entah kenapa belakangan jadi males nulis blog, padahal dah punya banyak ide, cuman tiba-tiba males nulis. Heeee......

Ramadhan sudah usai seminggu yang lalu. Ada yang sedih, ada juga yang gembira. Kenapa sedih? Mungkin karena mereka menyesal atas ibadah yang kurang maksimal, atau takut karena tidak akan bertemu Ramadhan kembali tahun depan. Melewatkan malam Laitul Qadar.

Mereka yang bergembira karena telah menemukan kemenangan, masih dapat bertemu dengan sanak saudara, dan mungkin ada optimisme dari mereka akan bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan dan mempersiapkan diri lagi mulai dari sekarang.

Esensi dari bulan Ramadhan itu apa sih? Apakah orang-orang menganggap Ramadhan adalah momen untuk merecharge keimanan mereka untuk 10 bulan ke depan, atau menjadikan bulan Ramadhan untuk beribadah sebaik-baiknya, karena bulan ini telah ditunggu-tunggu sejak bulan Syawal menjelang.

Kata temanku yang seorang Ustadz, "Masyarakat umumnya sekarang menjadikan bulan Ramadhan hanya sebagai momen untuk menghadapi 10 bulan setelahnya, maka dari itu Ramadhan itu seperti bulan perayaan saja, bukan sebagai bulan yang ditunggu-tunggu selama 10 bulan. Padahal seharusnya kita menyiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan, dan persiapannya itu selama 10 bulan, makanya bulan Ramadhan Insya Allah akan betul-betul kerasa dan kita akan selalu merindukannya."

Bagaimanapun setelah ditelaah akan banyak pandangan bagaimana menghadapi bulan Ramadhan yang bermacam-macam. Terserah antumn sekalian bagaimana menghadapinya. Heee......

0 comments:

Post a Comment