Pasien di Indonesia kurang patuh minum obat
Begitulah kira-kira inti dari berita yang saya baca di salah satu media massa online di Indonesia. Lebih jelasnya ini merupakan salah satu cerminan buruk masyarakat Indonesia tentang kepatuhan dalam konsumsi obat.
Kedua adalah faktor penyakit yang diderita. Pada kasus penyakit stadium dini akan mudah disembuhkan karena jangka waktu pengobatan yang relatif pendek. Sedangkan pada kasus penyakit stadium lanjut atau menahun seperti penyakit TBC yang masa pengobatannya lama dan perlu dikontrol sampai sembuh. Pada hal ini justru pasien sering tidak meminum obatnya sampai habis, entah karena lupa atau merasa keluhannya sudah teratasi.
Yang ketiga adalah faktor dari keluarga pasien itu sendiri. Seringkali dokter mengingatkan keluarga pasien untuk selalu mematuhi aturan pengobatan. Karena yang dapat mengawasi pasien tersebut adalah keluarga mereka.
Udah lumayan lama pake Ubuntu, sekarang udah ada koneksi internet pula. Jadi nyoba aktif kembali menulis di blog yang sudah lama ditinggalkan.
Sekarang aku nyoba review sebuah program blog client yang ada di Ubuntu namanya Bilbo. Kalau dengar nama blog client ini jadi inget pamannya Frodo Baggins di Trilogi Lord of The Rings, Bilbo Baggins. Tapi aku nggak mau cerita tentang itu lho. Ya seperti yang aku katakan tadi, ini adalah salah satu blog client untuk Ubuntu dengan basis KDE interface. Yah kita kenal lah interface KDE yang khas dengan warna abu2 dan oxygen iconnya yang bernuansa biru. Itu kalau tampilannya KDEnya nempel di Gnome, tampilannya sih kayak gitu.
Untuk koneksinya cukup mudah, ada fasilitas save draft di local disk, jadi bisa simpan draft tulisan sebelum dipublish, sambil nunggu inspirasi datang :D.
Untuk download bisa dicari di synaptic package manager, bisa juga lewat
#sudo apt-get bilbo
Atau mau nyari untuk versi Windows atau Mac diliat aja di websitenya di http://www.bilbo.org
Selamat blogging...
Nyobain fitur baru dari Blogger. Yaitu jump brake. Biasa aja sih, seperti yang biasa aku pake kalo mau memotong post yang kepanjangan. Bahkan fitur ini sudah lama ada di blog Wordpress.
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah
Maka cita-cita itu pun kupersempit lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun tampaknya hasrat itu pun tiada hasilnya.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa kuputuskan untuk merubah keluargaku, orang-orang yang dekat denganku.
tapi celakanya, mereka tak mau diubah...
Dan kini...
sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
tiba-tiba kusadari "andaikan yang kuubah adalah diriku, maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan mungkin aku bisa mengubah keluargaku, lalu berkat aspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu bahkan aku bisa merubah dunia.
Tertulis di sebuah makam:
1100M. Westminster Abbey, Inggris.
Memang sih quote ini sepertinya tepat diberikan kepada para aktivis muda. Yang sedang semangat-semangatnya memperjuangkan idealisme mereka tentang suatu perubahan. Entah, perubahan macam apa yang mereka perjuangkan. Yang penting perubahan.
Tapi kata-kata bijak ini mungkin bisa keluar dari seorang yang telah menjalani pengalaman seorang aktivis perubahan. Ketika semua perjuangannya tidak membuahkan hasil, maka secara perlahan dia menyempitkan spektrum perjuangannya. Dan akhirnya ketika menjelang ajal, dia telah menemukan makna sebenarnya dari sebuah perjuangan tentang perubahan. Bahwa jangan sekali-sekali berani merubah orang lain, jika dirimu sendiri tidak bisa berubah ke arah yang kau inginkan.
Setelah aku tag ke teman-teman aktivis lainnya pun, mereka suka dengan quote ini. Mereka pun mengaku pernah membaca tentang quote ini, jadi memang tidak terlalu asing. Tapi memang katanya mengena banget makna dari quote ini.
So, untuk para aktivis, ingatkan diri kalian. Bahwa perubahan yang besar, itu dimulai dari diri sendiri. (^_^)