Tadi barusan keluar dari ruang praktikum anatomi habis mempelajari anatomi telinga manusia. Selain mendapat ilmu baru, juga tiada habisnya mengucap "Subhanallah", ternyata Allah mau juga repot-repot menciptakan organ manusia bernama "telinga" ini sedemikian rumit namun dapat membuat kita menikmati indahnya suara-suara alam aseli bikinan Allah, dan juga suara-suara indah lainnya yang keluar dari mulut penyanyi dan juga orang-orang di sekitar kita. Tak lupa juga memberikan kemampuan kita untuk bisa membedakan antara suara lain dengan suara lainnya, baik tinggi rendahnya, maupun tekanannya kecil ataupun besar. Aku baru tahu, ternyata yang paling berpengaruh dalam membuat kita tuli adalah tekanan yang ditimbulkan dari sumber suara yang bikin gendang telinga kita bisa pecah. Intinya adalah, waspadalah terhadap tekanan. Baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara. Hehehehe...
Pada saat kita masih janin, telinga merupakan salah satu organ yang pertama kali terbentuk, dan juga berfungsi pada saat itu juga. Sehingga secara tidak sadar kita bisa mendengarkan suara dari ibu dan ayah kita. Mungkin kita semua udah lupa kali ya...
Telinga kita juga berfungsi sebagai alat pendeteksi keseimbangan, yang nanti langsung berpengaruh terhadap gravitasi di bumi, sehingga kita bisa membedakan atas, bawah, atauka kita sedang berbaring, berdiri terbalik, berputar, atau tidak pada gravitasi sama sekali.
Telinga kita juga organ yang terakhir kali berfungsi. Maksudnya? Misalnya begini, apabila kita dalam keadaan koma atau tidak sadar, dengan kata lain fungsi motorik kita sudah mati semua. Asalkan koordinasi reseptor otak kita masi berfungsi, kita masih bisa mendengarkan suara-suara dari luar. Setidaknya telinga kita tidak tertutup seperti mata kita gitu loh. Hanya saja pada keadaan itu kita tidak dapat merespon rangsangan mereka. Makanya, jangan remehkan para pasien yang sedang koma, mereka masi bisa mendengar kita.
Oya, ada lagi pengetahuan lainnya. Tahukah kamu bahwa ternyata sangat tidak dianjurkan untuk sering mengorek-orek telinga kita, baik dengan cotton bud ataupun media apa saja lah yang panjang dan bisa masuk ke dalam rongga telinga. Kenapa? Karena rongga telinga kita kalo di rata-rata panjangnya hanya 3 cm, jadi kalo mengorek telinga dengan amat sangat dalam bisa saja melukai gendang telinga kita yang memang sangat tipis dan mudah rusak. Terus kalo telinga kita kotor gimana? Kan jorok? Weits, tenang bung, gak usah emosi, Maha Besar Allah dengan segala kesempurnaanNya, Dia menciptakan telinga kita dapat mengeluarkan kotoran dengan sendirinya. Telinga kita apabila ada benda asing yang masuk akan dengan refleks mengelurkan lendir yang kita sebut dengan serumae, lendir ini akan memperangkap benda asing tersebut. Lalu mengeluarkannya? Lendir tersebut akan dengan sendirinya keluar dari rongga telinga, bersamaan dengan gerakan mengunyah kita. Pada saat mengunyah ada banyak serabut otot rahang yang ujung serabutnya menyatu dengan serabut otot telinga, sehingga pada saat kita mengunyah akan ada refleks dari otot rongga telinga dan mengeluarkan lendir tersebut. Makanya kadang pada saat kita mengunyah akan ada rasa gatal atau geli pada telinga kita, nah, itulah lendir tersebut.
Kalian mungkin sering merasa telinganya seperti tertutup pada tempat yang tinggi. Itu dikarenakan adanya tekanan yang menekan gendang telinga (ingat...tekanan). Tekanan itu akan memenuhi rongga telinga dan menjalar ke bagian telinga tengah (auditorius media). Nah, bagian telinga itu memiliki saluran yang langsung ke dalam rongga mulut. Maksud dari saluran ini antara lain supaya bisa mengurangi tekanan dalam telinga, karena tekanan yang berlebihan bisa merusak organ-organ telinga dalam.
Tapi saluran ini pun bisa punya efek samping. Diantaranya bisa menyebabkan radang telinga tengah (otitis media/congek/kopok). Gimana caranya? Bagi kalian yang sering batuk pilek, janganlah meremehkannya, karena bakterinya bisa menjalar masuk ke dalam telinga tengah dan menyebabkan peradangan.
Betapa ajaibnya organ kita yang satu ini. Maka dari itu janganlah menyia-nyiakan anugerah ini dengan mendengarkan suara-suara selain suara dzikir, ataupun suara ayat Al Qur'an. Maha Besar Allah dengan segala kesempurnaanNya.
Labels:
Perspektif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)