Sekali berarti sesudah itu mati, itu adalah salah satu bait sajaknya Chairil Anwar (judulnya aku nggak tahu :p). Pertama aku denger bait ini dari salah satu penulis di SKH Kedaulatan Rakyat, di rubrik Glenak-Glenik, di situ penulisnya menyindir para caleg yang bisa dibilang mirip2 sama bait itu.

Sebenernya aku juga sependapat dengan beliau, caleg2 yang ndengaren (=tumben) turun ke masyarakat, sekedar bagi-bagi sembako, kaos, sarung, karpet (yang belakangan diambil lagi sama yang ngasih...aya2 wae). Namun, apabila mereka sudah terpilih juga tidak sedikit yang melupakan orang-orang yang telah mengangkat mereka untuk mendapatkan kursi empuk tersebut(kursi dewan). Sehingga mereka akan benar-benar bermanfaat untuk rakyat banyak hanya saat masa pemilihan legislatif seperti sekarang.

Bayangkan saja, dalam sehari seorang pemuda saja bisa mendapatkan kurang lebih 300 ribu sehari dengan mengikuti berbagai kampanye parpol. Selain itu juga ada bapak-bapak yang mendapatkan banyak banget kaos yang tentu saja sablonan lambangnya berbeda-beda, warnanya juga berbeda-beda. Jadi, rakyat kita cukup sejahtera hanya pada saat masa kampanye begini. 5 tahun kedepannya? Belum tentu...

Wahai, para wakil kita yang duduk manis di atas kursi empuk, jangan pernah lupakan sumbangsih kami para rakyat kecil yang pernah mengantar beliau-beliau sekalian mendapatkan posisi terhormat di muka negeri ini. Mudah-mudahan Allah tidak membuat Anda sekalian lupa.

0 comments:

Post a Comment