Hmmm....aku nggak tahu juga sih sampai di mana proses penyidikan kasus pembunuhan ini. Yang pasti media massa masih pusing mencari-cari di mana yang katanya saksi kunci dari kasus ini yaitu Rani Juliani a.k.a Tika. Padahal kita sudah tahu bahwa beliau ini tidak telibat langsung ke dalam pembunuhannya dan juga polisi sudah menjelaskan bahwa beliau ini sedang dalam perlindungan polisi karena dia menggunakan haknya sebagai warga negara untuk meminta perlindungan dari kepolisian. Kalau media massa terus berusaha mencari2 Rani ini, ada kemungkinan besar akan terjadi pembunuhan kembali.

Lalu kalau kita lihat skenario pembunuhan Nasrudin ini betapa rapinya dan benar-benar terencana. Itupun kalau memang benar skenario ini. Mungkin saja akan kita temukan skenario-skenario lain yang menyeret pejabat-pejabat lainnya. Yang memang bermaksud melumpuhkan KPK untuk mengamankan kantong mereka.

Saking rapinya sampai-sampai mengingatkan aku akan beberapa skenario-skenario pembunuhan di film-film mafia yang pernah aku tonton. Ada yang karena duit, keluarga, warisan, bahkan cinta. Yups, mirip banget sama skenario pembunuhan ini.

Jadi, aku malah berpikir, apakah karena kita terlalu banyak memasukkan film-film macam kayak gitu dan membuat masyarakat kita jadi pintar merancang skenario pembunuhan semacam ini. Betapa bebasnya film-film yang masuk ke tanah air kita. Apalagi sekarang film-film kita mulai mencontoh gaya film-film barat. Mungkin supaya laku kali ya...

Aku mulai kangen sama film-film keluarga seperti Keluarga Cemara dan Si Doel Anak Sekolahan. Emangs sih, belakangan ini SDAS mulai disetel lagi di RCTI. Tapi tayangan-tayangan bertema kekerasan pun masih ada. Bukannya tidak mungkin bahwa anak-anak kita sekarang lebih memilih belajar dari tayangan TV, bukan dari sekolah atau orang tua.

So, aku harap KPI lebih ketat dalam menyortir film-film yang akan masuk ke negara kita. Entah apa karena KPI sungkan untuk memberikan sanksi kepada stasiun televisi swasta atau bagaimana. Yang pasti memang televisi swasta di Indonesia banyak banget. Mungkin saking gampangnya bikin stasiun tv sendiri.

0 comments:

Post a Comment